tisu basah antibakteri

Hindari Penggunaan Tisu Basah Antibakteri untuk Membersihkan 8 Objek Ini

Blog

Tisu basah antibakteri telah menjadi item yang umum dijumpai dalam lingkungan rumah. Kehadirannya bukan hanya terbatas pada situasi ketika memiliki bayi, tetapi sejak pandemi Covid-19 melanda, tisu basah antibakteri menjadi semakin umum dan tersebar di mana-mana. Bahkan ketika berpergian, tisu basah antibakteri kini menjadi kelengkapan yang tak terpisahkan untuk membersihkan tangan atau permukaan meja sebelum makan.

Tisu basah antibakteri diharapkan mampu membersihkan dan membunuh kuman di berbagai objek yang kita gunakan. Namun, tahukah Anda bahwa terdapat beberapa objek yang lebih bijaksana untuk tidak dibersihkan menggunakan tisu basah ini? Apa saja objek tersebut?

Untuk menjaga kesehatan dan keamanan, berikut adalah daftar delapan objek yang sebaiknya dihindari ketika membersihkan menggunakan tisu basah antibakteri.

8 Objek yang Harus Dihindari Ketika Membersihkannya dengan Tisu Basah Antibakteri

Menurut laporan yang diambil dari Reader’s Digest melalui Kompas.com, terdapat beberapa objek yang sebaiknya tidak dibersihkan dengan tisu basah antibakteri. Berikut adalah daftarnya:

1. Mainan Anak

Ketika Anda membersihkan permukaan dengan tisu basah antibakteri, mungkin Anda akan melihat noda kotoran yang tertinggal di tisu. Namun, yang tidak terlihat adalah residu bahan kimia. Menurut ahli kimia John Manolas, yang juga merupakan pemilik Whyte Gate, salah satu alasan utama untuk menghindari penggunaan tisu basah antibakteri sebagai pembersih sehari-hari adalah peningkatan keberadaan bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

Fenomena ini disebabkan oleh kesalahan yang terjadi dalam penggunaan sabun dan tisu basah antibakteri. Menurut Manolas, sebagian besar permukaan kemungkinan akan menjadi bersih dari kuman ketika dibersihkan secara teratur dengan sabun, air, atau pembersih rumah tangga lainnya.

Dia juga menyarankan agar orang tua tidak menggunakan tisu basah antibakteri untuk membersihkan mainan anak-anak, terutama karena anak-anak seringkali memasukkan mainan ke dalam mulut mereka. Sebagai alternatif, disarankan menggunakan campuran cuka dan air untuk membersihkan mainan anak-anak. Campurkan setengah cangkir cuka ke dalam 3 liter air dan bersihkan mainan dengan larutan ini.

Baca Juga  10 Penyebab Gejala Asma Gejala, Cara Mengatasi, dan Pencegahannya

Jika mainan tersebut tahan air, rendamlah dalam larutan cuka selama minimal 15 menit untuk memastikan pembunuhan bakteri. Setelah itu, bilaslah hingga bersih dan biarkan mengering. Ini merupakan metode yang aman dan efektif untuk membersihkan mainan anak-anak tanpa menggunakan bahan beracun. Jika mainan masih memiliki aroma cuka setelah mengering, pastikan untuk membilasnya sekali lagi.

2. Objek yang Menyerap Kelembapan

Agar efektivitas larutan antibakteri dapat tercapai, seringkali diperlukan waktu penyerapan selama beberapa menit agar bakteri benar-benar terbunuh. Namun, jika permukaan yang akan dibersihkan adalah lunak, berpori, atau berkarpet, misalnya, maka kelembapannya tidak akan bertahan cukup lama untuk memberikan hasil yang efektif. Dalam hal ini, terkadang diperlukan penggunaan beberapa tisu basah, yang pada akhirnya dapat merusak permukaan objek tersebut.

Sebagai alternatif yang lebih bijaksana, disarankan untuk menggunakan hidrogen peroksida. Ada beberapa metode yang dapat diterapkan untuk membersihkan karpet tanpa merusaknya. Meskipun tentu saja, langkah awal adalah dengan melakukan penyedotan debu dari permukaan karpet, namun jika Anda memiliki noda tertentu yang perlu diatasi, hidrogen peroksida bisa menjadi pilihan yang tepat.

Caranya, campurkan satu sendok teh hidrogen peroksida dengan konsentrasi 3 persen (dengan memperhatikan bahwa konsentrasi yang lebih tinggi mungkin dapat memutihkan karpet) dengan sedikit krim tartar atau pasta gigi non-gel. Selalu lakukan uji coba terlebih dahulu sebelum mengaplikasikan campuran ini.

3. Meja Dapur

Jika Anda berpikir bahwa membersihkan meja dapur yang baru saja digunakan untuk memotong ayam mentah dengan sekadar tisu basah antibakteri sudah cukup untuk menjaga keamanan keluarga Anda, maka ada baiknya untuk berpikir kembali. Menurut Lily Cameron, seorang profesional kebersihan dan penyelia di Fantastic Services, meja dapur adalah tempat berkumpulnya berbagai kuman dan bakteri. Oleh karena itu, membersihkannya hanya dengan menggunakan tisu basah antibakteri tidaklah cukup efektif.

Cameron menyarankan bahwa ketika perlu mendisinfeksi meja dapur, cara yang lebih baik adalah dengan menggunakan air panas dan sabun serta spons. Penting untuk selalu menjaga kebersihan spons dan menggantinya secara teratur, mengingat spons adalah salah satu objek paling rentan terhadap penyebaran kuman di dapur.

Baca Juga  6 Metode Mudah Investasi Emas bagi Pemula

4. Lantai Kayu

Kandungan kimia dan elemen-elemen lain dalam tisu antibakteri dapat seiring waktu merusak sejumlah permukaan di dalam rumah. Termasuk dalam daftar ini adalah lantai kayu yang, setelah sering digosok, mungkin kehilangan kilauannya. Selain itu, lantai kayu juga rentan terhadap kerusakan akibat kelembapan.

Permukaan kayu perlu segera mengering, namun penggunaan tisu basah cenderung membuatnya tetap lembap, sehingga dapat menjadi kontraproduktif. Demikian diungkapkan oleh Alberto Navarrete, yang menjabat sebagai manajer umum Frisco Maids di Dallas, Texas, Amerika Serikat.

Greg Shepard, pendiri dari layanan pembersihan rumah Dallas Maids, menyarankan prinsip “kurang lebih baik” terutama terkait dengan kayu. Ia menekankan bahwa lantai kayu, furnitur, dan elemen trim kayu tidak boleh sering dibersihkan dengan produk pembersih, sebab pembersihan berulang kali dapat mengakibatkan hilangnya kilau seiring berjalannya waktu.

Aturan ini juga berlaku ganda bagi tisu basah antibakteri, mengingat kandungan alkohol di dalamnya yang dapat merusak lapisan permukaan kayu. Sebagai alternatif, disarankan untuk menggunakan pembersih yang mengandung minyak pinus. Minyak pinus mampu membersihkan permukaan lantai kayu dengan aman dan mengembalikan kilau aslinya. Selain itu, pembersih ini juga memiliki komponen disinfektan yang efektif dalam menjaga kebersihan dan kebebasan dari kuman.

5. Seluruh Permukaan Dapur

Tisu basah antibakteri tidaklah direkomendasikan untuk membersihkan area yang luas. Faktanya, menggunakannya pada beberapa permukaan dengan satu lembar tisu basah antibakteri dapat memperburuk masalah kuman. Lily Cameron menegaskan pentingnya untuk tidak pernah menggunakan satu lembar tisu basah antibakteri pada lebih dari satu permukaan. Ia menjelaskan bahwa tisu basah yang telah digunakan akan mengandung sisa-sisa kuman dan dapat mengalihkan bakteri ke area lain.

Oleh sebab itu, disarankan untuk menggunakan satu lembar tisu basah antibakteri per permukaan, dan kemudian membuangnya. Meskipun mungkin tampak boros, terutama ketika persediaan tisu terbatas, namun menggunakan satu lembar tisu basah yang sama untuk membersihkan seluruh dapur dapat menjadi kesalahan dalam proses pembersihan yang sebenarnya hanya akan membuat dapur lebih terkontaminasi.

Baca Juga  8 Keunggulan iPhone 15 Pro max yang Harus Kalian Tahu

6. Permukaan Berlapis Sealant

Bahan kimia dan asam yang terdapat dalam tisu basah antibakteri memiliki potensi untuk merusak lapisan pelindung permukaan yang dilapisi sealant, seperti marmer dan granit. Dalam kasus ini, penggunaan tisu basah antibakteri bisa membuat permukaan tampak kusam dan bahkan menimbulkan goresan.

Sebagai alternatif yang lebih bijaksana, disarankan untuk mencari sealant yang dirancang khusus untuk jenis permukaan ini. Atau, dapat digunakan sabun biasa dan air, yang telah terbukti efektif sebagai pembersih serbaguna.

7. Bahan Kulit

Permasalahan yang serupa muncul terkait penggunaan alkohol dalam tisu basah disinfektan atau tisu basah antibakteri, yang dapat mengeringkan bahan kulit yang kenyal. Penggunaan berulang tisu basah semacam itu dapat menyebabkan kulit terlihat kering dan bersisik.

Untuk membersihkan bahan kulit dengan aman, disarankan untuk menggunakan pembersih yang lembut seperti sabun bayi dan mencampurkannya dengan beberapa tetes ke dalam satu liter air. Setelah selesai membersihkan, sebaiknya menggosok kulit dengan spons bersih dan lembap untuk menghilangkan sisa sabun. Jika Anda berniat menggunakan tisu basah antibakteri pada bahan kulit, sebaiknya periksa labelnya terlebih dahulu untuk memastikan tidak mengandung alkohol.

8. Perabotan yang Dipernis

Tisu basah antibakteri yang mengandung alkohol juga dapat merusak hasil akhir yang indah dari perabotan yang telah dipernis, termasuk kursi dan meja dengan lapisan pernis berkilau tinggi.

Sebagai alternatif yang lebih aman, disarankan untuk menggunakan sabun lembut dan air hangat. Campurkan satu sendok teh sabun cair ke dalam 1,5 liter air, dan gunakan kain lembap yang tidak berlebihan agar tidak menetes. Dengan demikian, perabotan yang dipernis dapat tetap terjaga keindahannya tanpa merusak lapisan pernisnya.