tidur berlebihan

8 Dampak Buruk dari Tidur Berlebihan Terhadap Kesehatan

Blog

Tidur adalah elemen integral dalam menjaga kesejahteraan tubuh manusia. Namun, ketika tidur berlebihan menjadi pola tidur yang berkepanjangan, dampak negatif dapat muncul. Dalam penelitian yang dikutip dari sumber Amerisleep, tidur merupakan saat di mana tubuh melakukan pemulihan dan perbaikan. Kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk rasa lelah yang berlebihan dan sakit kepala.

Setiap individu memiliki kebutuhan tidur yang berbeda, yang juga bergantung pada usia mereka. Menurut panduan umum, orang dewasa berusia antara 18 hingga 64 tahun seharusnya tidur selama 7 hingga 9 jam per malam. Tetapi apa yang terjadi jika jumlah jam tidur melebihi rekomendasi tersebut? Dalam artikel ini, kami akan menyajikan secara ringkas kemungkinan dampak buruk dari tidur berlebihan terhadap kesehatan.

Menurut Susan Redline, MD, MPH, seorang profesor dalam bidang kedokteran tidur di Universitas Harvard, individu yang tidur lebih dari 10 jam setiap hari cenderung memiliki profil kesehatan yang lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang tidur antara 7 hingga 8 jam setiap hari. Namun, perlu diingat bahwa tidur berlebihan umumnya lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia, dan belum sepenuhnya dipahami apakah ini merupakan indikasi adanya masalah kesehatan atau hanya sekadar efek samping tidur berlebihan itu sendiri.

“Pendapat yang dominan adalah bahwa tidur berlebihan bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan,” kata Redline, seperti yang dikutip dari Prevention.

Dampak Tidur Berlebihan Terhadap Kesehatan: Penelitian dan Temuan Terbaru

Dalam konteks ini, Michael Irwin, MD, seorang profesor di David Geffen School of Medicine di University of California, Los Angeles, menggarisbawahi bahwa tidur berlebihan juga memiliki potensi untuk memicu penyakit tertentu. Irwin menjelaskan bahwa ada sekelompok individu yang sering menghabiskan banyak waktu di tempat tidur, namun hal ini tidak selalu berarti mereka dapat tidur dengan nyaman sepanjang malam.

Baca Juga  Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan dan Lingkungan: Ancaman Serius Bagi Kesejahteraan Manusia dan Kelestarian Alam

Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari Prevention dan Amerisleep, berikut adalah beberapa potensi efek samping yang harus diwaspadai terkait kebanyakan tidur:

  1. Meningkatnya Risiko Alzheimer dan Demensia
    Tidur memiliki peran yang signifikan dalam fungsi otak, termasuk membersihkan limbah, menjaga keseimbangan neurotransmiter, dan memproses ingatan selama periode istirahat. Oleh karena itu, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, durasi tidur dapat memengaruhi suasana hati dan kesehatan mental secara keseluruhan.
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidur yang terlalu sedikit atau terlalu banyak dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer. Penelitian di Spanyol bahkan menyebutkan bahwa individu yang tidur berlebihan mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena demensia.

     

  2. Gangguan Suasana Hati
    Keterkaitan antara depresi dan pola tidur yang berlebihan merupakan fenomena yang kompleks. Beberapa orang dengan jenis depresi tertentu cenderung tidur lebih lama, sementara tidur yang berlebihan juga dapat memperburuk kondisi depresi. Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua individu yang mengalami kebanyakan tidur dan merasa tidak enak badan mengalami depresi klinis.

     

  3. Meningkatkan Rasa Sakit
    Terkadang, dalam situasi yang menyakitkan, keinginan untuk beristirahat lebih banyak menjadi kuat. Namun, penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak tidur, dalam beberapa kasus, dapat memperparah gejala rasa sakit. Sebagai contoh, sakit punggung dapat menjadi lebih buruk akibat kurangnya aktivitas fisik atau terlalu banyak waktu yang dihabiskan di tempat tidur.
    Posisi tidur yang tidak ergonomis atau penggunaan kasur yang sudah usang dan tidak memberikan dukungan yang tepat untuk tubuh juga dapat memperburuk nyeri punggung. Selain itu, tidur berlebihan juga terkait dengan peningkatan risiko sakit kepala.

     

  4. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
    Berdasarkan data dari National Health and Nutrition Examination Survey (NAHNES), para peneliti telah menghubungkan durasi tidur pendek dan panjang dengan risiko yang lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dan stroke.
    Hasil studi ini menunjukkan bahwa individu yang tidur lebih dari delapan jam per malam memiliki kemungkinan dua kali lipat lebih besar untuk mengalami angina (nyeri dada yang disebabkan oleh penurunan aliran darah ke jantung). Selain itu, risiko penyakit jantung koroner juga meningkat sebesar 10 persen pada mereka yang tidur berlebihan.

     

  5. Tingkatkan Risiko Stroke
    Studi ini menganalisis data dari sekitar 9.700 individu di Eropa selama periode 11 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih dari 8 jam per malam memiliki risiko 46 persen lebih tinggi untuk mengalami stroke selama periode penelitian, setelah mempertimbangkan faktor komorbiditas. Bahkan, risiko stroke ini meningkat hingga 4 kali lipat bagi mereka yang durasi tidurnya meningkat selama penelitian. Temuan ini menyoroti pentingnya tidur yang berlebihan sebagai tanda peringatan terkait risiko stroke yang patut diperhatikan.

     

  6. Berisiko Meningkatkan Berat Badan
    Sejumlah penelitian telah mengindikasikan bahwa kurang tidur dapat berkontribusi pada masalah berat badan yang berlebihan, tetapi ternyata terlalu banyak tidur juga dapat membawa risiko obesitas. Menurut ahli, semakin banyak orang yang mengalami obesitas, semakin besar kecenderungan mereka untuk tidur lebih lama. Sebagai penjelasan ilmiahnya, tidur berlebihan berarti aktivitas fisik yang lebih sedikit, sehingga kalori yang terbakar oleh tubuh menjadi lebih sedikit.

     

  7. Berisiko Meningkatkan Diabetes
    Terlalu banyak tidur dapat mengakibatkan peningkatan kadar gula darah, yang pada gilirannya meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Sebuah studi yang dilakukan di Kanada selama periode 6 tahun mengamati kebiasaan gaya hidup 276 partisipan. Hasilnya menunjukkan bahwa individu yang tidur berlebihan dan kurang tidur memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami gangguan toleransi glukosa dan diabetes selama masa penelitian, dibandingkan dengan mereka yang memiliki pola tidur normal.
    Toleransi glukosa mencerminkan kemampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah dan berkaitan dengan resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko utama dalam perkembangan diabetes tipe 2 serta penyakit jantung.

     

  8. Meningkatkan Risiko Kematian Dini
    Efek samping tidur berlebihan juga mencakup peningkatan risiko kematian secara keseluruhan. Hal ini mungkin disebabkan oleh dampak negatif terhadap kesehatan, seperti obesitas, penyakit jantung, dan stroke, yang dapat terkait dengan kebiasaan tidur yang berlebihan. Oleh karena itu, tidur berlebihan tidak dapat dianggap enteng, dan dapat sebanding dengan risiko yang muncul akibat tidur yang kurang.

Dalam menghadapi risiko-risiko ini, bijaksana untuk mempertimbangkan perbaikan dalam pola tidur pribadi. Konsultasi dengan seorang psikolog klinis atau seorang dokter spesialis tidur dapat memberikan wawasan yang berharga mengenai kualitas tidur yang sehat dan mencegah potensi masalah kesehatan yang dapat timbul akibat tidur berlebihan.

Baca Juga  7 Tanda Identifikasi Kecerdasan Anak, Tanda Anak Berbakat